Monday, May 31, 2010

A brilliant story

Ada sebuah perusahaan besar di Indonesia (anda tahu Astra Internasional bukan?) yang sedang mencari karyawan. Dalam tes tertulisnya, mereka hanya memberikan satu kasus untuk dijawab: Anda sedang mengendarai motor ditengah malam gelap gulita dan hujan lebat di sebuah daerah yang penduduknya sedang diungsikan semuanya karena bencana banjir. Pemerintah setempat hanya bisa memberikan bantuan 1 buah bis yang saat ini juga sedang mengangkut orang-orang ke kota terdekat. Saat itu juga Anda melewati sebuah perhentian Bis satu-satunya didaerah itu. Di perhentian Bis itu Anda melihat 3 orang yang merupakan orang terakhir di daerah itu yang sedang menunggu kedatangan Bis :

- Seorang nenek tua yang sekarat
- Seorang dokter yang pernah menyelamatkan hidup Anda sebelumnya.
- Seseorang yang selama ini menjadi idaman hati Anda dan akhirnya Anda temukan.
Anda hanya bisa mengajak satu orang untuk membonceng Anda, siapakah yang akan Anda ajak ? Dan jelaskan jawaban Anda mengapa Anda melakukan itu.

Sebelum Anda menjawab, ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan:

Seharusnya Anda menolong nenek tua itu dulu karena dia sudah sekarat.
Jika tidak segera ditolong akan meninggal. Namun, kalo dipikir-pikir, orang yang sudah tua memang sudah mendekati ajalnya. Sedangkan yang lainnya masih sangat muda dan harapan hidup kedepannya masih panjang.
Dokter itu pernah menyelamatkan hidup Anda. Inilah saat yang tepat untuk membalas budi kepada nya. Tapi kalo dipikir, kalo sekedar membalas budi bisa lain waktu khan. Namun,kita tidak akan pernah tau kapan kita mendapatkan kesempatan itu lagi. Mendapatkan idaman hati adalah hal yang sangat langka. Jika kali ini Anda lewatkan, mungkin Anda tidak akan pernah ketemu dia lagi. Dan impian Anda akan kandas selamanya.

Jadi yang mana yang Anda pilih ?

Jawab dulu sesuai naluri, nalar & kata hati anda dulu...

Baru buka contekannya dibawah ini.

Kayaknya banyak dari antara anda yg akan salah menjawab

Untuk direnungkan saja (ndak usah serius-serius amat):

Dari sekitar 2000-an orang pelamar hanya 1 orang yang diterima bekerja di perusahaan itu. Orang tersebut tidak menjelaskan jawabannya, hanya menulis dengan singkat:

"Saya akan memberikan kunci motor saya kepada sang dokter dan meminta dia untuk membawa nenek tua yang sedang sekarat tersebut untuk ditolong segera. Sedangkan saya sendiri akan tetap tinggal disana dengan sang idaman hati saya untuk menunggu Bis kembali menolong kami."

Maka sang HRD yg mulai kecewa dgn hasil seleksinya (sebab banyak yang gagal dan penjelasannya tidak memuaskan, egois, tidak perduli sesama dsb.) akhirnya lega sekali. Tugasnya selesai...sudah ditemukannya sang calon karyawan tersebut. Dan diterimanyalah calon karyawan tersebut dan langsung mendapat kualifikasi smart & brilliant employee, prospectfull career".

MESSAGE:

Terkadang... dengan rela untuk melepaskan sesuatu yang kita miliki,mengakui segala keterbatasan yang kita miliki dan melepaskan semua keinginan kita untuk sesuatu yang lebih mulia, kita akan mendapatkan sesuatu yang jauh lebih besar......dan lebih ....

Wednesday, November 4, 2009

Ibu Bermata Satu

Ibuku hanya memiliki satu mata.

Aku membencinya sungguh memalukan. Ia menjadi juru masak di sekolah, untuk membiayai keluarga.

Suatu hari ketika aku masih SD, ibuku datang. Aku sangat malu. Mengapa ia lakukan ini? Aku memandangnya dengan penuh kebencian dan melarikan.

Keesokan harinya di sekolah. "Ibumu hanya punya satu mata?!?!" Ieeeeee, jerit seorang temanku.

Aku berharap ibuku lenyap dari muka bumi. Ujarku pada ibu,

"Bu. Mengapa Ibu tidak punya satu mata lainnya? Kalau Ibu hanya ingin membuatku ditertawakan, lebih baik Ibu mati saja!!!"

Ibuku tidak menyahut. Aku merasa agak tidak enak, tapi pada saat yang bersamaan, lega rasanya sudah mengungkapkan apa yang ingin sekali kukatakan selama ini.

Mungkin karena Ibu tidak menghukumku, tapi aku tak berpikir sama sekali bahwa perasaannya sangat terluka karenaku.

Malam itu..Aku terbangun dan pergi ke dapur untuk mengambil segelas air. Ibuku sedang menangis, tanpa suara, seakan-akan ia takut aku akan terbangun karenanya.

Ia memandangku sejenak, dan kemudian berlalu. Akibat perkataanku tadi, hatinya tertusuk.

Walaupun begitu, aku membenci ibuku yang sedang menangis dengan satu matanya.

Jadi aku berkata pada diriku sendiri bahwa aku akan tumbuh dewasa dan menjadi orang yang sukses.

Kemudian aku belajar dengan tekun. Kutinggalkan ibuku dan pergi ke Singapura untuk menuntut ilmu.

Lalu aku pun menikah. Aku membeli rumah. Kemudian akupun memiliki anak. Kini aku hidup dengan bahagia sebagai seorang yang sukses. Aku menyukai tempat tinggalku karena tidak membuatku teringat akan ibuku.

Kebahagian ini bertambah terus dan terus, ketika..

Apa?! Siapa ini?! Itu ibuku. Masih dengan satu matanya. Seakan-akan langit runtuh menimpaku. Bahkan anak-anakku berlari ketakutan, ngeri melihat mata Ibuku.

Kataku, "Siapa kamu?! Aku tak kenal dirimu!!" Untuk membuatnya lebih dramatis, aku berteriak padanya, "Berani-beraninya kamu datang ke sini dan menakuti anak-anakku!!" "KELUAR DARI SINI! SEKARANG!!"Ibuku hanya menjawab perlahan, "Oh, maaf. Sepertinya saya salah alamat," dan ia pun berlalu.

Untung saja ia tidak mengenaliku. Aku sungguh lega.Aku tak peduli lagi. Akupun menjadi sangat lega. Suatu hari, sepucuk surat undangan reuni sekolah tiba di rumahku di Singapura. Aku berbohong pada istriku bahwa aku ada urusan kantor.

Akupun pergi ke sana .. Setelah reuni, aku mampir ke gubuk tua, yang dulu aku sebut rumah.. Hanya ingin tahu saja. Di sana , kutemukan ibuku tergeletak dilantai yang dingin. Namun aku tak meneteskan air mata sedikit pun.

Ada selembar kertas di tangannya. Sepucuk surat untukku.

"Anakku..Kurasa hidupku sudah cukup panjang.. Dan..aku tidak akan pergi ke Singapura lagi.. Namun apakah berlebihan jika aku ingin kau menjengukku sesekali? Aku sangat merindukanmu. Dan aku sangat gembira ketika tahu kau akan datang ke reuni itu.

Tapi kuputuskan aku tidak pergi ke sekolah. Demi kau.. Dan aku minta maaf karena hanya membuatmu malu dengan satu mataku.

Kau tahu, ketika kau masih sangat kecil, kau mengalami kecelakaan dan kehilangan satu matamu. Sebagai seorang ibu, aku tak tahan melihatmu tumbuh hanya dengan satu mata. Maka aku berikan mataku untukmu.Aku sangat bangga padamu yang telah melihat seluruh dunia untukku, ditempatku, dengan mata itu.

Aku tak pernah marah atas semua kelakuanmu.Ketika kau marah padaku.. Aku hanya membatin sendiri, "Itu karena ia mencintaiku" Anakku! Oh, anakku!"

Pesan ini memiliki arti yang mendalam dan disebarkan agar orang ingat bahwa kebaikan yang mereka nikmati itu adalah karena kebaikan orang lain secara langsung maupun tak langsung.

Berhentilah sejenak dan renungi hidupAnda! Bersyukurlah atas apa yang Anda miliki sekarang dibandingkan apa yang tidak dimiliki oleh jutaan orang lain!

Luangkan waktu untuk mendoakan ibu Anda!

Baca kalau kamu punya waktu khusus buat Tuhan

Suatu hari Setan dan Yesus sedang ngobrol bareng.
Setan baru dikeluarkan dari Taman Eden , dan ia sedang BT...
"Iya, sir, saya baru melihat dunia dengan banyak manusia d bawah sana . Saya(Setan) memasang perangkap dan menggunakan umpan. Saya yakin mereka ga bisa menolaknya. Saya akan mendapatkan mereka semua!"
Yesus bertanya "Apa yang akan kamu lakukan kepada mereka?".
Setan menjawab "Oh, saya akan bersenang"!. Saya kan mengajar mereka bagaimana untuk menikah dan bercerai dengan sesamanya, bagaimana juga untuk membenci sesamanya, bagaimana untuk mabok, merokok, dan mengutuk. Saya kan mengajar mereka bagaimana cara membuat senjata, bom, dan cara membunuh sesamanya.. Saya benar" akan bersenang!"
Yesus bertanya "Dan apa yg akan kamu lakukan ketika semua itu telah kamu ajarkan kepada mereka?".
Kata Setan dengan bangga "Oh, saya akan bunuh mereka,"
Yesus bertanya "Berapa harga yang harus dibayar untuk menebus mereka?"
Jawab Setan "Oh, Kamu tidak akan menginginkan mereka. Ga ada bagusnya mereka.Lihat, Kamu akan mengambil mereka dan mereka akan membenciMu. Mereka meludahiMu, mengutukMu dan membunuhMu. Kamu tidak akan menginginkan mereka!!"
Yesus bertanya lagi "Berapa harganya?"
Setan melihat Tuhan dan berkata "Semua darah, air mata, dan hidupMu."
Yesus berkata dengan tegas "BAIK!".
Lalu Ia membayar harga tersebut.
- Bukankah lucu bagaimana manusia semudah itu membuang Tuhan dan bertanya kenapa dunia seperti NERAKA?
- Bukankah lucu bagaimana seseorg berkata "Saya percaya kepada Yesus" tapi tetap mengikuti jalan Setan?
- Bukankah lucu bagaimana kamu bisa mempost kembali ribuan crita" lucu lewat bulentin board dan mereka tersebar dengan sangat cepat, tetapi ketika kamu mempost bulentin tentang Tuhan, kamu berpikir dua kali untuk membagikannya?
- Bukankah lucu bagaimana Saya jadi tambah kuatir dengan apa yang orang lain pikir dari pada apa yang Tuhan pikir tentang saya?
- Saya berdoa, buat semua yang mempost kembali bulentin ini, mereka akan diberkati melimpah oleh Tuhan dengan cara yang spesial untuk mreka.
- Dan kirimkan kembali buletin ini kepada mereka yang mengirimnya, agar mereka tahu bahwa buletin ini telah tersebar ke banyak org.
- Dan Jika Kamu Cinta Kepada Tuhan... Dan, tidak malu kepada smua perbuatanNya yang ajaib yang telah diperbuatNya kepadamu..

Tuesday, July 21, 2009

I love my wife

Aku sdh menjalani hidup selama hampir 15 th (pacaran 8th dan merit 7th) sudah punya 1 anak (sedang program yang ke dua).

Kehidupanku berjalan mengalir saja, walau ada sedikit riak dalam kehidupan rumah
tangga itu hal yg biasa. Ketika Cinta dan sex tidak lagi menjadi nomer 1 lagi, tetapi kami tetap punya komitment yang sama kuatnya.

Komitment untuk membersarkan anak2, menyekolahkannya sampai keluar negeri. Kita punya komitment membangun suatu Bisnis bersama.

Istriku sangat mendukung, Jika aku mulai Down Dia selalu ada disampingku.

Godaan silih berganti, kadang aku jatuh, tapi aku bangun dan semakin menjadi kuat, Setiap SAAT (tiap detik, menit, jam, hari, tahun) adalah PERJUANGKAN untuk Diriku mempertahankan Rumah tanggaku.

Aku punya Banyak Teman Wanita, wajah dan fisik mereka banyak yg jauh lebih dari istriku ( kalo mau jujur sihhh..), Tetapi setelah aku mengenal mereka, ternyata mereka masih belum apa2, Tidak se matang dan sekuat Istriku.

Walaupun Istriku tidak secantik 12 th yang lalu ( waktu masih remaja) tapi Kekuatan dan kecantikan dalam dirinya terus bertambah.

Dia semakin matang, semakin pengertian. Saat Aku lelah dia memberi sandaran punggungnya buatKU. Dia menjaga Anak2ku dengan sangat baik ( walau kelihatannya berlebihan).

Saat aku mulai ragu, Dia menyakinkanku untuk tetap maju Saat aku bercerita tentang teman wanitaku, Dia tersenyum tak ada kecemburuan dari matanya, Dia mendengarkan semua ceritaku .

Saat kancing bajuku lepas, Dia menjahitnya ( walaupun aku punya pembantu)

Saat batuk dan aku meringkuk dalam kedinginan , Dia menyelimutiku sama seperti Dia melakukannya untuk anak2ku.

Saat aku malas berdoa, Dia tidak menceramaiku. Dia cukup mengajarkan cara Berdoa untuk Anakku.

Saat Godaan datang Dia memberiku semangat dan kekuatan.

Saat Pikiranku lelah, Dia memberiku sebuah Buku tentang Cinta , Aku berusaha menepisnya jauh2 , dan aku selalu berfikir , Kecantikan mereka akan hilang, hingga tak ada lagi yang
tersisa.

Saat kita menghargai seseorang dari kecantikannya, maka kita akan mudah mendapatkannya, karena DIATAS LANGIT SELALU ADA LANGIT, Dan semuanya akan mudah hilang dengan berjalannya waktu. Tetapi saat kita menilai seseorang dari kekuatan HATI dan MIND maka kita akan sulit mencari tandingannya, Sesuatu yg tak lekang dan hilang di sapu waktu.

Aku berfikir dan membayangkan saat usiaku telah senja, saat Mata mulai rabun, saat kerut tak terhindar,saat kulit kering kerontang, saat rambut botak memutih, saat sesak nafasku dan berbau ,saat jalanku mulai terseok, saat Nafas terakhirku tiba . Cuma ada 1 orang yang tetap ada disisiku.

Bukan seorang Gadis cantik nan molek bahkan bukan juga Kedua Anak tercintaku (mereka akan punya kehidupan yg perlu dilanjutkan), tetapi Seorang wanita Tua yg selalu tersenyum dan sabar menemaniku , Istri tercintaku.

Tuesday, May 26, 2009

BAHAGIA

JohnC Maxwell suatu ketika pernah didapuk menjadi seorang pembicara di sebuah seminar bersama istrinya.

Ia dan istrinya, Margaret, diminta menjadi pembicara pada beberapa sesi secara terpisah. Ketika Maxwell sedang menjadi pembicara , istrinya selalu duduk di barisan terdepan dan mendengarkan seminar suaminya. Sebaliknya, ketika Margaret sedang menjadi pembicara di salah satu sesi , suaminya selalu menemaninya dari bangku paling depan.

Ceritanya , suatu ketika sang istri , Margaret , sedang menjadi pembicara di salah satu sesi seminar tentang kebahagiaan. Seperti biasa , Maxwell duduk di bangku paling depan dan mendengarkan. Dan di akhir sesi , semua pengunjung bertepuk tangan.Yang namanya seminar selalu ada interaksi dua arah dari peserta seminar juga kan?

Disesi tanya jawab itu , setelah beberapa pertanyaan , seorang ibu mengacungkan tangannya untuk bertanya.

Ketika diberikan kesempatan , pertanyaan ibu itu seperti ini, "Miss Margaret, apakah suami Anda membuat Anda bahagia?"

Seluruhruangan langsung terdiam. Satu pertanyaan yang bagus. Dan semua peserta penasaran menunggu jawaban Margaret.

Margaret tampak berpikir beberapa saat dan kemudian menjawab, "Tidak."

Seluruh ruangan langsung terkejut. "Tidak," katanya sekali lagi, "JohnMaxwell tidak bisa membuatku bahagia."

Seisi ruangan langsung menoleh kearah Maxwell. Dan Maxwell juga menoleh-noleh mencari pintu keluar. Rasanya ingin cepat-cepat keluar. Malu .

Kemudian , lanjut Margaret, "John Maxwell adalah seorang suami yang sangat baik. Ia tidak pernah berjudi, mabuk-mabukan, main serong. Ia setia, selalu memenuhi kebutuhan saya, baik jasmani maupun rohani. Tapi, tetap dia tidak bisa membuatku bahagia."

Tiba-tiba ada suara bertanya, "Mengapa?"

"Karena,"jawabnya, "tidak ada seorang pun di dunia ini yang bertanggung jawab atas kebahagiaanku selain diriku sendiri.

" Dengan kata lain, maksud dari Margaret adalah , tidak ada orang lain yang bisa membuatmu bahagia. Baik itu pasangan hidupmu , sahabatmu , uangmu , hobimu. Semua itu tidak bisa membuatmu bahagia.

Karena yang bisa membuat dirimu bahagia adalah dirimu sendiri. Kamu bertanggung jawab atas dirimu sendiri. Kalau kamu sering merasa berkecukupan , tidak pernah punya perasaan minder, selalu percaya diri , kamu tidak akan merasa sedih. Sesungguhnya pola pikir kita yang menentukan apakah kita bahagia atau tidak, bukan faktor luar.

Contohnya rasul Paulus. Ketika itu rasul Paulus sedang dihimpit oleh keadaan. Ia disiksa dan dipenjara , ditolak kanan kiri. Tapi coba lihat surat-suratnya. Apakah berisi keluh kesah?

Justru sebaliknya! Sebagian besar surat-surat Paulus justru berisikan motivasi , berita gembira dan inspirasi. Rasul Paulus bahagia.Meskipun keadaan sekelilingnya mungkin merupakan alasan ia tidak bahagia, namun ia bahagia..

Bahagia atau tidaknya hidupmu bukan ditentukan oleh seberapa kaya dirimu, seberapa cantik istrimu, atau sesukses apa hidupmu.

Ini masalah pilihan: apakah kamu memilih untuk bahagia atau tidak.

Sunday, May 24, 2009

KITA SEMUA ADALAH TEMPAYAN RETAK

Seorang tukang air di India memiliki dua tempayan besar; masing-masing bergantung pada kedua ujung sebuah pikulan, yang dibawanya menyilang pada bahunya.

Satu dari tempayan itu retak, sedangkan tempayan yang satunya lagi tidak. Jika tempayan yang tidak retak itu selalu dapat membawa air penuh setelah perjalanan panjang dari mata air ke rumah majikannya, tempayan retak itu hanya dapat membawa air setengah penuh.


Selama dua tahun, hal ini terjadi setiap hari. Si tukang air hanya dapat membawa satu setengah tempayan air ke rumah majikannya. Tentu saja si tempayan yang tidak retak merasa bangga akan prestasinya, karena dapat menunaikan tugasnya dengan sempurna.

Namun si tempayan retak yang malang itu merasa malu sekali akan ketidaksempurnaannya dan merasa sedih sebab ia hanya dapat memberikan setengah dari porsi yang seharusnya dapat diberikannya.


Setelah dua tahun tertekan oleh kegagalan pahit ini, tempayan retak itu berkata kepada si tukang air, "Saya sungguh malu pada diri saya sendiri, dan saya ingin mohon maaf kepadamu."

"Kenapa?" tanya si tukang air. "Kenapa kamu merasa malu?"

"Saya hanya mampu, selama dua tahun ini, membawa setengah porsi air dari yang seharusnya dapat saya bawa karena adanya retakan pada sisi saya telah membuat air yang saya bawa bocor sepanjang jalan menuju rumah majikan kita.

Karena cacadku itu, saya telah membuatmu rugi," kata tempayan itu.


Si tukang air merasa kasihan pada si tempayan retak, dan dalam belas kasihannya, ia berkata, "Jika kita kembali ke rumah majikan besok, aku ingin kamu memperhatikan bunga-bunga indah di sepanjang jalan."

Benar, ketika mereka naik ke bukit, si tempayan retak memperhatikan dan baru menyadari bahwa ada bunga-bunga indah di sepanjang sisi jalan, dan itu membuatnya sedikit terhibur.

Namun pada akhir perjalanan, ia kembali sedih karena separuh air yang dibawanya telah bocor, dan kembali tempayan retak itu meminta maaf pada si tukang air atas kegagalannya.


Si tukang air berkata kepada tempayan itu, "Apakah kamu memperhatikan adanya bunga-bunga di sepanjang jalan di sisimu tapi tidak ada bunga di sepanjang jalan di sisi tempayan yang lain yang tidak retak itu? Itu karena aku selalu menyadari akan cacadmu dan aku memanfaatkannya.

Aku telah menanam benih-benih bunga di sepanjang jalan di sisimu, dan setiap hari jika kita berjalan pulang dari mata air, kamu mengairi benih-benih itu. Selama dua tahun ini aku telah dapat memetik bunga-bunga indah itu untuk menghias meja majikan kita. Tanpa kamu sebagaimana kamu ada, majikan kita tak akan dapat menghias rumahnya seindah sekarang."


Setiap dari kita memiliki cacad dan kekurangan kita sendiri. Kita semua adalah tempayan retak. Namun jika kita mau, Tuhan akan menggunakan kekurangan kita untuk kebaikan yg lain.

Di mata Tuhan yang bijaksana, tak ada yang terbuang percuma.

Jangan takut akan kekuranganmu. Kenalilah kelemahanmu dan kamu pun dapat menjadi sarana keindahan Tuhan. Ketahuilah, di dalam kelemahan kita, kita menemukan kekuatan kita.

Wednesday, April 1, 2009

Bapa Tahu Di Mana Anda Berada

Apakah anda percaya bahwa Bapa tidak hanya mengasihi anda, tetapi tahu dimana anda berada dan apa yang anda sedang lakukan setiap menit? Saya sungguh percaya setelah pengalaman yang sangat menakjubkan yang saya alami beberapa tahun yang lalu. Pada saat itu saya sedang berkendaraan di jalan bebas hambatan 1-75 dekat Dayton , Ohio , bersama dengan isteri dan anak-anak saya. Kami keluar dari jalan bebas hambatan itu di sebuah tempatperistirahatan.
Isteri saya, Barbara, dan anak-anak pergi ke restoran. Saya tiba-tiba merasa butuh meregangkan kaki-kaki saya, sehingga saya menyuruh mereka pergi duluan dan saya katakan akan menyusul mereka kemudian. Saya membeli sekaleng minuman ringan, dan ketika saya sedang berjalan ke toko Dairy Queen,perasaan mengasihani diri sendiri mulai menyelimuti pikiran saya. Saya mengasihi Tuhan, tetapi saya merasa kering dan berbeban berat. Hati saya kosong.
Tiba-tiba deringan tak sabar dari sebuah telpon umum terdekat mengembalikan kesadaran saya. Suara dering telpon itu berasal dari kotak telpon umum disebuah pompa bensin di sudut jalan. Apakah tidak ada orang yang akan menjawab telpon itu? Suara berisik dari lalu lintas yang ramai ini pastilah menenggelamkan deringan telpon itu karena penjaga pompa bensin terus mengurus para pengendara yang ingin mengisi bahan bakar, tak sadar akan bunyi dering telpon tanpa henti itu.
“Mengapa tidak ada orang yang menjawab telpon itu?” tanya saya. Saya mulai berpikir. "Mungkin telpon itu penting. Bagaimana kalau telpon itu merupakan panggilan darurat?” Rasa ingin tahu mulai mengatasi ketidak-pedulian saya.Saya melangkah masuk ke telpon umum itu dan mengangkat gagang telpon.
“Halo?” kata saya ringan dan menyedot minuman saya. Dari seberang sana terdengar suara operator yang berkata, “Ini telpon interlokal untuk Pak KenGaub.” Mata saya terbelalak, dan saya hampir tersedak oleh es batu yang ada di mulut saya. Setelah menelan dengan susah payah, saya katakan, “Anda gila deh!” Kemudian karena saya menyadari bahwa saya seharusnya tak berkata begitu kepada seorang operator telpon, saya menambahkan, “Ini tak mungkin! Saya sedang berjalan-jalan, tak menunggu telpon dari siapapun, dan tadi tiba-tiba telpon umum ini berdering…”
“Apakah Pak Ken Gaub ada di sana ?” operator telpon itu menyela. “Ya, ia ada di sini.” Sambil memikirkan penjelasan yang masuk akal, saya was-was apakah ada kamera tersembunyi yang melacak keberadaan saya! Apakah saya sedang dikerjai dalam sebuah acara reality show? Masih kaget dan bingung, saya bertanya, “Bagaimana caranya anda menemukan saya di sini? Saya sedang berjalan-jalan, lalu telpon umum ini berdering, dan saya mengangkat panggilan telpon ini asal-asalan saja. Mungkinkah anda salah panggil?”
“Baiklah,” operator telpon itu bertanya, “apakah Pak Gaub ada di sana atau tidak?” “Ya, saya adalah Ken Gaub,” kata saya, setelah saya akhirnya yakin bahwa panggilan telpon ini sungguhan. Kemudian saya mendengar suara lain berkata, “Ya, itulah dia orangnya, operator. Itulah Ken Gaub.”
Saya mendengarkan seperti orang kebingungan pada suatu suara yang mengenalkan dirinya sendiri, “Saya adalah Millie dari Harrisburg ,Pennsylvania . Anda tidak mengenal saya, Pak Gaub, tetapi saya sedang putus asa. Tolonglah saya.”
“Apa yang saya dapat bantu?”
Ia mulai menangis. Akhirnya ia dapat mengendalikan dirinya dan melanjutkan.“Saya hampir saja bunuh diri, dan telah menulis surat terakhir saya, ketika saya mulai berdoa dan berkata kepada Tuhan bahwa saya sebenarnya tidak mau bunuh diri. Kemudian tiba-tiba saya ingat bahwa saya pernah melihat anda ditelevisi dan saya pikir seandainya saja saya dapat berbicara dengan anda,anda mungkin dapat menolong saya. Saya tahu bahwa hal itu mustahil karena saya tidak tahu bagaimana saya dapat menghubungi anda. Saya juga tidak tahu siapa yang dapat menolong saya untuk menghubungi anda. Kemudian beberapa angka datang ke pikiran saya, dan saya menuliskannya.
Sampai titik ini wanita itu mulai menangis lagi, dan saya berdoa di dalam hati memohon hikmat Tuhan untuk menolongnya. Ia melanjutkan, “Saya melihat deretan angka itu dan berpikir, ‘Mungkinkah saya mendapat mukjizat dari Tuhan, dan Ia memberikan telpon Pak Ken’ Saya akhirnya memutuskan untuk mencoba menelpon anda dengan menggunakan deretan angka itu. Saya tak habis mengerti bahwa sekarang saya sedang berbicara dengan Bapak. Apakah anda mempunyai kantor di Kalifornia?
”Saya menjawab, “Bu, saya tidak punya kantor di Kalifornia. Kantor saya di Yakima , Washington .”
Dengan terkejut dia bertanya, “Oh, ya? Lalu anda sekarang ada dimana?”“Apakah anda tidak tahu?” jawab saya. “ Kan anda yang menelpon saya duluan.”Wanita itu menjelaskan, “Tetapi saya bahkan tidak tahu saya sedang menelpon kemana. Saya hanya meminta operator untuk menekan tombol telpon sesuai dengan deretan angka yang saya tulis di kertas ini.”
“Bu, mungkin anda tidak percaya, tetapi saya sekarang sedang berada disebuah telpon umum di Dayton , Ohio !”“Sungguh?” serunya. “Jadi, sedang apa anda sekarang?”Saya menggodanya, “Yah, sekarang saya sedang menelpon anda. Saya sedang berada di sebuah tempat peristirahatan di jalan bebas hambatan menujuDayton , Ohio . Telpon ini berdering ketika saya sedang berjalan-jalan,sehingga saya mengangkatnya.”
Karena saya tahu bahwa pertemuan ini mustahil terjadi tanpa pengaturan Tuhan, saya mulai mengonseling wanita itu. Setelah wanita itu menceritakan keputus-asaannya dan frustrasinya, hadirat Roh Kudus membanjiri kotak telpon umum itu dan memberi saya perkataan hikmat di luar kemampuan saya. Dalam waktu beberapa saat, akhirnya wanita itu mau menyerahkan dirinya kepadaTuhan dalam sebuah doa pertobatan dan bertemu dengan Pribadi yang akan menuntunnya keluar dari situasinya yang buruk dan memulai hidup baru.
Saya berjalan keluar dari kotak telpon umum itu dengan perasaan merinding tentang kepedulian Bapa Sorgawi terhadap setiap anak-anak-Nya. Bagaimana mungkin hal ini merupakan suatu peristiwa kebetulan? Dengan semua telpon umum yang berjumlah jutaan dan kombinasi angka yang tak terhitung, hanyaBapa yang Maha tahu yang dapat menyebabkan wanita itu menghubungi kotak telpon umum itu dalam waktu yang tepat. Dengan melupakan minuman ringan saya dan sangat takjub dengan pengalaman ini, saya berjalan kembali menuju keluarga saya, sambil mengira-ngira apakah isteri saya akan mempercayai kisah saya. Mungkin saya sebaiknya tidak menceritakan hal ini, saya pikir,tetapi saya tak dapat menahannya. “Barbara, kamu pasti tidak percaya! Tuhan tahu dimana saya berada lho!”
Yeremia 33:3 *“Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kau ketahui.
”*[Ken Gaub- Yakima, Washington -- email from Keith Todd. Naskah bahasaInggeris dikirim oleh Ibu Suharti, diterjemahkan oleh Hadi Kristadi untukPentas Kesaksian, http://pentas-kesaksian.blogspot.com.